Batuan endapan atau Batuan Sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan Batuan Beku dan Batuan Metamorf) yang terbentuk melalui tiga cara utama, yaitu pelapukan batuan lain (klastic). Pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenic, dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Batuan endapan ada yang tersusun berlapis, tetapi ada juga yang tidak. Butiran endapan itu bisa berukuran macam-macam, dari halus sampai ukuran besar. Bahan batuan endapan bisa dari batuan beku, bisa dari batuan metamorf dan bisa juga dari endapan. Pada batuan endapan tidak terbentuk kristal. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung termasuki dalam batuan sedimen. Batuan sedimen meliputi 66% dari permukaan bumi.
Gambar 5.1 Contoh Batuan Sedimen (Sandstone)
Gambar 5.1 Contoh Batuan Sedimen (Sandstone)
Klasifikasi Batuan Sedimen
Berdasarkan proses pembentukannya Batuan Sedimen dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
1. Batuan Sedimen Detritus Klastik
Batuan ini diendapkan dengan proses mekanis. Terbagi dalam dua golongan besar dan ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan, baik yang terbentuk di lingkungan darat maupun di air laut.
2. Batuan Sedimen Evaporit
Proses terbentuknya adalah pada air yang memiliki larutan kimia yang pekat. Pada umumnya terbentuk di danau atau lautan tertutup.
3. Batuan Sedimen Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik, yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh lapisan yang tebal diatasnya, sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi pelapukan.
4. Batuan Sedimen Silika
Batuan ini terdiri dari rijang (chert), radiolarian dan tanah diatorn. Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara proses organik, seperti radiolarian atau diatom dan proses kimiawi untuk lebih menyempurnakannya.
5. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan ini sudah umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska alga, foraminifera atau lainnya yang bercangkang kapur. Atau proses pengendapan yang merupakan rombakan batuan yang terbentuk lebih dulu dan diendapkan disuatu tempat.
Berdasarkan genetisnya, batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan yang terbentuk dari pengendapan kembali datritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf, dan sedimen. Fragmentasi dimulai dari pelapukan mekanis maupun kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu sekungan pengendapan.
Setelah pengendapan berlangsung, kemudian mengalami diagenesa, yakni proses perubahan-perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi terjadi. Litifikasi merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras.
Contoh
Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Non Klastik
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil kimia atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik.
Contoh
Batuan Sedimen Non-Klastik
Pemerian Batuan Sedimen Klastik
Pemerian batuan sedimen klastik terutama didasarkan pada tekstur, komposisi mineral, dan struktur. Tekstur adalah suatu kenampakan yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk butir, serta susunannya. Pembahasan mengenai tekstur meliputi :
1. Ukuran Butir
Pemerian ukuran butir didasarkan pada Skala Wentworth (1992).
Nama Butir
|
Besar Butir (mm)
|
Bongkah (boulder)
|
> 256
|
Brangkal (couble)
|
256 - 64
|
Kerakal (pebble)
|
64 - 4
|
Kerikil (Granule)
|
4 - 2
|
Pasir Sangat Kasar (very coarse sand)
|
2 - 1
|
Pasir Kasar (coarse sand)
|
1 - 1/2
|
Pasir Sedang (medium sand)
|
1/2 - 1/4
|
Pasir Halus (fine sand)
|
1/4 - 1/8
|
Lanau (silt)
|
1/16 - 1/256
|
Lempung (clay)
|
< 1/256
|
Tabel 5.1 Skala Wentworth
Pemilahan
Pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusunan batuan sedimen, artinya bila semakin seragam ukuran dan besar butirnya, maka pemilahan semakin baik. Dalam pemilahan dipakai batasan-batasan sebagai berikut :
· Pemilahan baik (well sorted) bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut seragam. Hal ini biasanya terjadi pada batuan sedimen dengan kemas tertutup.
· Pemilahan sedang (moderate sorted) bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang seragam & yang tidak seragam.
· Pemilahan buruk (poorly sorted) bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang seragam sedikit.
Sortasi
Derajat Pembundaran
Derajat pembundaran adalah nilai membulat
atau meruncingnya butiran dimana sifat ini hanya bisa diamati pada batuan
sedimen klastik. Kebundaran dapat dilihat dari bentuk batuan yang terdapat
dalam batuan tersebut, seperti Sangat membundar (well rounded), Membundar
(rounded), Membundar tanggung (Subrounded), Menyudut tanggung (subangular),
Menyudut (Angular).
Derajat Pembundaran
Kemas
Dalam Batuan Sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :- Kemas terbuka, apabila butiran tidak saling bersentuhan.
- Kemas tertutup, apabila butiran saling bersentuhan
Struktur
Struktur batuan sedimen diantaranya adalah perlapisan. Macam-macam perlapisan adalah sebagai berikut :- Masif, bila tidak menunjukkan struktur dalam perlapisan sejajar, bila perlapisan saling sejajar.
- Laminasi, perlapisan sejajar ukurannya lebih tipis dari 1 cm
- Perlapisan pilihan, bila perlapisan disusun oleh butiran yang berubah dari kasar menjadi halus kearah vertikal.
- Perlapisan silang siur, perlapisan yang membentuk sudut terhadap bidang perlapisan.
Komposisis Mineral
Fragmen : Adalah butiran yang berukuran paling besar dapat berupa pecahan batuan, mineral dan cangkang fosil.Matrik : Merupakan butiran yang lebih kecil dari fragmen dan terletak di antara fragmen sebagai massa dasar. Matrik dapat juga berupa batuan mineral, atau fosil.
Semen adalah bahan pengikat antar butiran atau fragmen dan matrik. Bahan yang umum adalah :
a. Semen Karbonat (berwarna putih).
b. Semen Silika (berwarna putih).
c. Semen oksidasi besi (berwarna kemerahan).
Pemerian Batuan Sedimen Non Klastik
Pemerian batuan Sedimen Non Klastik didasarkan hanya pada tekstur, struktur dan komposisi dari batuan tersebut.1. Tekstur dibedakan menjadi :
- Kristalin, terdiri dari kristal-kristal yang interlocking, kristal saling mengunci satu sama lain.
- Amorf, terdiri dari mineral yang tidak mempunyai sistem kristal..
- Folisiferous, struktur yang ditunjukkan oleh fosil atau komposisi yang organik.
- Geode, rongga yang terisi kristal dengan pertumbuhan yang terlihat konsentris.
- Stylot, merupakan struktur bergerigi akibat pelarut.
3. Komposisi batuan sedimen non klasik umumnya monominera (satu macam mineral)
Nama Batuan
|
Komposisi Mineral
|
Batu Gamping Kristalin
|
Kalsit
|
Chert
|
Kalsedon
|
Gipsum
|
Gypsum
|
Penamaan
Batu Sedimen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar