Pengertian Mineral
Mineral
adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia
yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai
sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara
beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
Mineral
terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia,
dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan
dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang
teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
Salah
satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral adalah mineralogi,
baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain
mempelajari tentang sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya,
cara terjadinya dan kegunaannya. Minerologi terdiri dari kata mineral dan
logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai pengertian berlainan dan bahkan
dikacaukan dikalangan awam.
Definisi Mineral Menurut Beberapa Ahli
1) L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat
homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi
kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara
teratur.2) D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
3) A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Komposisi Mineral
Essential minerals,
Mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku
Accessory minerals,
Mineral yan juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan
Secondary minerals,
Mineral ubahan dari mineral dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil dari metamorfisme
Gelas atau kaca
Mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunung api, sehingga sering disebut kaca gunung api (volcanic glass).
Mineral Felsik
Mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu Feldspar, feldspatoid (foid), dan kuarsa.
Mineral Mafik
Mineral primer berwarna elap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amphibol (umumnya jenis hornblende), biotit, dan muskovit
Essential minerals,
Mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama batuan beku
Accessory minerals,
Mineral yan juga terbentuk pada saat pembekuan magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak mempengaruhi penamaan batuan
Secondary minerals,
Mineral ubahan dari mineral dari mineral primer sebagai akibat pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil dari metamorfisme
Gelas atau kaca
Mineral primer yang tidak membentuk kristal atau amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunung api, sehingga sering disebut kaca gunung api (volcanic glass).
Mineral Felsik
Mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu Feldspar, feldspatoid (foid), dan kuarsa.
Mineral Mafik
Mineral primer berwarna elap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amphibol (umumnya jenis hornblende), biotit, dan muskovit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar