Welcome to My Website

Senin, 01 Oktober 2012

Makalah Sejarah Nabi Muhammad




KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatuwahi wabarokaatu, segalah puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karna atas segalah rahmat dan hidayahnya sehingga makalah agama ini bisa terselesaikan. tak lupa sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman amin ya robal alamin.
Sebagai seorang muslim patut dan sepantasnya kita mengetahui sejarah Nabi kita semua. Yang kita jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pertanyaannya apakah kita mengetahui siapa rasulullah itu? Bagaimana sejarah hidupnya?. Bagaimana mau mencontohnya kalau tidak mengetahuinya.
Maka daripada itu, dalam makalah ini kami ingin membahas mengenai perjalan hidup rasulullah, dimulai dari lahir sampai dengan kematiannya, sistem dakwah yang digunakan ketika di mekah maupun dimadinah, dan dibahas pula rasulullah sebagai pemimpin negara ketika periode madinah. Kami berharap makalah ini bisa bermaanfaat bagi kita semua. Sebagai penginngat dan sebagai bahan kajian bagi kita semua.
Tentu dalam penulisan ini tidak saya kupas secara komprehenship dikarenakan keterbatasan saya.,tentu juga tidak akan lepas dari kesalahan penulisan. Mohon krtik dan sarannya untuk kemajuan dan perbaikan kami semua.









Balikpapan, 22 September 2012

Penulis


PENDAHULUAN
Latar Belakang
 Nabi Muhammad adalah pembawa cahaya kebenaran untuk seluruh umat manusia, penyempurna ajaran-ajaran para nabi terdahulu, penutup para nabi dan tidak ada nabi atau wahyu apapun yang diturunkan Allah setelah wafatnya Baginda Muhammad saw. Rasulullah SAW adalah utusan termulia yang diturunkan oleh Allah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh semesta alam. Dalam diri beliau tercakup semua kebaikan ciptaan Allah. Dalam mengemban risalah dakwah, beliau dibantu oleh para sahabatnya. Para sahabat nabi merupakan generasi terbaik yang terlahir dari hasil didikan madrasah langsung Rasulullah. Mereka selalu menjadikan tindak tanduk, tutur kata dan segala perbuatan Nabi Muhammad sebagai contoh dan tauladan hidup. Mereka telah menjadi generasi terbaik karena mengikuti cahaya Islam yang dibawa Rasulullah.dan sebagai generasi islamiyah maka sudah sewajarnya kita selalu mengingat semua hal tentang nabi Muhammad saw dan jadikan nabi Muhammad sebagai suri tauladan kita. 
Dalam sejarah, peradaban Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah seorang tokoh agung yang dilahirkan dalam lingkungan masyarakat jahiliah dan paganis di Jazirah Arab. Dia adalah Muhammad bin ‘Abdullah, rasul terakhir dan penutup para nabi. Perjalanan kehidupannya adalah sebuah sejarah kepemimpinan yang sangat penting bagi umat manusia. Suri teladan yang ada pada diri rasulullah SAW yang menjadi panutan umat islam. Sebagaimana firman allah :

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah (Q.S. Al-Ahzab : 21).
Rumusan masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah:
kapan kelahiran nabi Muhammad saw?
Bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad SAW?
Bagaimana dakwah nabi Muhammad di kota mekah?
Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode mekah?
Bagaimana peran Nabi Muhammad SAW pada periode madinah?
Tujuan
Untuk mengetahui kelahiran dan riwayat hidup nabi muhammad SAW. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Mekah. Untuk mengetahui peran Nabi Muhammad SAW pada periode Madinah
Manfaat dan Kegunaan Pembahasan Manfaat dari pembahasan makalah yanng berjudul Nabi Muhammad ini yakni untuk lebih mengetahui dan memahami sejarah/ siroh yang dapat kita ambil ‘ibrah dalam kehidupan zaman sekarang ini.
Adapun kegunaan pembahasan ini yakni untuk menambah hasanah keilmuan dan kami gunakan sebagai materi dalam diskusi kelas pada mata kuliah sejarah peradaban islam.
Riwayat Nabi Muhammad SAW
Setiap individu Muslim wajib mempelajari sirah Nabi Muhammad saw untuk dijadikan titik balik kesadaran. Tentunya anda sudah mengetahui bahwa :
1. Salah satu anugerah Allah Swt yang tak terperikannilainya adalah terselamatkannya sejumlah besar data sabda-sabda Nabi Muhammad saw yang sahih.
2. Sirah kehidupan Nabi Muhammad itu beserta detailnya terdokumentasi dengan baik dan itu berbeda dengan nasib nabi lain (Murtadha Muthahhari,2006:1).
Nabi Muhammad Saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan tanggal 20 April 570 M. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw lahir pada hari senin pagi , tanggal 9 Rabi’ul Awal atau bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 bulan April 571 M(SyaikhShafiyyur-RahmanAl-Mubarakfury,2000:75).
Tahun kelahiran Nabi Muhammad dinamai tahun gajah karena 50 hari sebelum kelahiran beliau, datang Abrahah al-Habsy, gubernur kerajaan Habsy (Ethiopia) di Yaman, beserta pasukannya berjumlah 60.000 personel yang mengendarai gajah untuk menghancurkan ka’bah. Abrahah marah karena gereja besar (al-Qulles) yang dibangunnya di Shan’a ibu kota Yaman , temboknya dilumuri kotoran oleh seseorang dari Bani Kinanah. Abrahah mendirikan gereja tersebut karena melihat bangsa Arab setiap tahun berbondong-bondong ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji ke sana. Namun, usaha Abrahah gagal karena beliau dan seluruh bala tentaranya dihancurkan oleh Allah Swt. Dengan mendatangkan burung Ababil yang membawa batu dari neraka dan melempari mereka sehingga terserang wabah penyakit yang mematikan. Seluruh tentaranya langsung bergelimpangan bersama gajah-gajahnya, sedangkan Abrahah kembali ke Yaman dan tak lama kemudian meninggal dunia. Peistiwa ini disebutkan dalam surat al-Fil (105) ayat1-5 (RatuSuntiah,2010:30). Ayah Nabi Muhammad bernama Abdullah anak Abdul Muthalib, seorang kepala suku Quraisy yang besar pengaruhnya, dan ibunya Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Setelah Aminah melahirkan, dia mengirim utusan ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib, untuk menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran cucunya. Maka Abdul Muthalib datang dengan perasaan suka cita, lalu membawa beliau ke dalam Ka’bah, seraya berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Dia memilihkan nama Muhammad bagi beliau. Nama ini belum pernah dikenal dikalangan Arab(Syaikh Shafiyyur-RahmanAl-Mubarakfury,2000:75).
Ayah Nabi Muhammad meninggal sebelum beliau dilahirkan (3 bulan dalam kandungan). Beliau pertama-tama diasuh oleh Halimah binti Abi Dua’ib as-Syadiyah dari kampung Bani sa’ad selama empat tahun. Tetapi wanita pertama yang menyusui beliau setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab , yang kebetulan sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh (Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury,2000:76) . Ketika ibunya meninggal, Nabi berusia enam tahun. Setelah Aminah meninggal, Abdul muthalib yang merawat Nabi Muhammad saw selama dua tahun. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Wanita yang pertama kali menyusui beliau setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, hamba sahaya Abu Lahab. Ketika Berusia 12 tahun Nabi Muhammad saw ikut pertama kali dalam khalifah dagang ke syria (syam) yang dipimpin oleh abu Thalib. Dalam perjalanan tersebut, ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buhaira di Bushra sebelah selatan Syria. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita kristen. Waktu berusia 14 tahun, Nabi Muhammad saw ikut terlibat dalam perang Fijar ke IV, antara suku Quraisy dan Kinanah di satu pihak dengan suku Hawazin di pihak lain (Ratu Suntiah,2010:31) . Dinamakan Perang Fijar, karena terjadi pelanggaran terhadap kesucian tanah haram dan bulan-bulan suci. Rasulullah saw ikut bergabung dalam peperangan ini, dengan cara mengumpulkan anak-anak panah bagi paman-paman beliau, untuk dilemparkan kembali ke pihak musuh. (Sirah An-Nabawiyah, Ibnu Hisyam, 1/184-187; Qalbu Jaziratil-Arab, hal.260; Muhadharat Tarikil-Umam Al-Islamiyah, Al-Khadhry, 1/63)
Pada awal masa remajanya Rasulullah saw tidak mempunyai pekerjaan tetap. Hanya saja beberapa riwayat menyebutkan bahwa beliau biasa menggembala kambing dikalangan Bani Sa’d dan juga di Makkah dengan imbalan uang beberapa dinar. (Fiqhus-Sirah, Muhammad Al-Ghazaly, hal 52)
Kemudian, pada saat Nabi Muhammad berusia 25 tahun , beliau menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun. Pernikahannya dengan Khadijah melahirkan 6 orang anak yaitu; Fatimah, Ummi Kultsum, Jainab, Ruqayyah, Qasim dan Abdullah. Semua putra beliau meninggal dunia selagi masih kecil. Sedangkan semua putri beliau sempat menjumpai Islam, dan mereka masuk Islam serta ikut hijrah. Hanya saja mereka semua meninggal dunia selagi beliau masih hidup, kecuali Fathimah. Dia meninggal dunia selang enam bulan sepeninggal beliau, untuk bersua dengan beliau. (Syaikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury,2000:84)
Ketika usia Rasulullah 40 tahun, 13 tahun sebelum hijriah tepatnya tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, Allah mengutus beliau kepada seluruh manusia untuk memberi kabar gembira dan peringatan serta menjadi rahmat sekalian alam. Untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya kebenaran dan untuk mewujudkan mereka kepada jalan yang lurus. Pada saat itu Nabi Muhammad sedang berada di gua Hira, datang malaikat jibril menyampaikan wahyu pertama yaitu 5 ayat dari surat al-alaq. Setelah wahyu pertama datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama. Sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadaya untuk menyebarkan ajaran Islam(Q.S. al-Mudatsir (74) ayat 1-7). Perintah ini dilanjutkan dengan perintah berikutnya yakni dakwah kepada kerabat yang dekat-dekat (Q.S as-Syuara (26) ayat 214), kemudian diperintahkan untuk berdakwah kepada semua umat manuasia secara umum (Q.S al-Hijr (15) ayat 94). (Ratu Suntiah,2010:33) Selama hidupnya, Rasulullah mengarungi rumah tangga dengan Khadijah binti khuwailid selama 25 tahun, 15 tahun sebelum diangkat menjadi Rasul dan 10 tahun setelah menjadi Rasul. Setelah Siti Khadijah meninggal dunia, Rasulullah menduda selama 3 tahun lalu menikah dengan Saudah binti Zam’ah yang berusia 63 tahun (10 tahun lebih tua dari Nabi). Kemudian berturut-turut menikahi Aisyah binti Abu Bakar as-Shidiq (satu-satunya gadis yang dinikahi Rasul,selainnya adalah janda), Hafsah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Zainab binti Jahsyin, Ummu Salamah (Hindun), Ummu Habibah (Ramlah binti Abu Sufyan),Juwariyah binti al-Harist, Shafiyah binti Huyyai, Mariyah qibtiyah (Budak pemberian Raja Mesir, Muqauqis, yang dimerdekakan oleh Rasulullah) dan Maimunah binti al- Harits(RatuSuntiah,2010:34).
Jadi, penulis dapat menyimpulkan dari berbagai sumber yang didapat bahwa Nabi Muhammad saw lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun gajah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah binti Wahab dari bani Zuhrah. Adapula Halimah bin Abu Dzu’aib yang menyusui Nabi Muhammad. Pada usia 25 tahun , beliau menikah dengan Siti Khadijah yang berusia 40 tahun.
Rasulullah saw berbicara tentang berbagai hal, masalah akhlak,fikih,filsafat,dan irfan. Sungguh pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik. Rasulullah adalah pusat kehidupan yang harus kita manfaatkan dengan baik. (Murtadha Muthahhari,2006:5)
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.
Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah:
۞    Abdul Amar dari Bani Zuhrah
۞    Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
۞    Utsman bin Affan
۞    Zubair bin Awam
۞    Sa’ad bin Abu Waqqas
۞    Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:
  1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
  2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:
۞    Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞    Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus.
۞    Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertama tahun 620   M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:
  1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
  2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
  3. Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.
  4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:
۞    Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
۞    Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.
Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).
Periode Madinah

1) Nabi Muhamad berdakwah di Madinah
Sebelum kita mebahas tentang dakwah Rosululloh saw, kekota Madinah terlebih dahulu kita perlu tahu tentang hijrah dan keteranganya. Kata hijrah berasal dari bahasa Arab yang berarti” meninggalkan suatu perbuatan “atau menjauhkan diri pergaulan” atau yang lebih tepatnya perpindah dari satu tempat ketempat yang lain”
Sebelum Nabi Muhamad berdakwah di Madinah,beliau telah terlebih dahulu berdakwah di Mekah. Ketika beliau berdakwah di Mekah banyak sekali mendapat perlakuan yang tidak baik dari kaum Mekah,maka Nabi memutuskan untuk berhijrah dari Mekah ke Madinah,keputusan ini di ambil setelah sepuluh tahun berdakwah di Mekah tidak mendapat perlakuan yang baik dari kaum Mekah maka beliau memutuskan untuk hijrah ke Yatsrib/ Madinah.
Kedatangan Nabi Muhamad sangat di sambut baik oleh kaum Yatsrib/Madinah. Di Madinah Nabi saw memfokuskan untuk membina suwatu Agama dalam bidang keimanan,pendidikan islam,pendidikan ahlaq, bidang pendidikan,bidang kesehatan dan kemasarakatan (Samsul Nizam,Op.Cit,h.13)
Periode Madinah adalah dimana Nabi Muhamad berada dikota Mdinah hinga beliau wafat. Masa hijrah Nabi Muhamad pada hari jum’at tagal 12 Rabi’ul Awwal 1 H( tahun ke-13 dari kenabianya) sampai beliau wafat pada hari senen 12 Rabi’ul Awwal 11 H/8 juni 632 M adalah 10 tahun. Hijrah Nabi Muhamad dari Mekah ke Madinah bukan karena beliau takut akan ancaman masarakat Quraisy,tetapi sebagai seterategi pengembangan islam.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah (Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :
Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT. Madinah tanagnya subur,sehingga sangat mendukung bagi umat islam untuk memenuhi kebutuhan materi. Adanya sahabat penolong (Anshar) yang siap berkorban jiwa raga demi pengembangan Islam Adanya hasrat kuat suku-suku Aus dan Khazaraj yang merupakan mayoritas warga madinah, karena mereka sangat menginginkan sekali mengangkat seorang hakam (juru damai) yang bukan dari warga madinah ,namun sangat adil,yang pada giliranya mereka dapat memperoleh perdamain yang lestari (Arnold,Thomas W.1979) Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
Bangsa arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan neraka. Penduduk Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku yang saling bermusuhan. Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa . Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan menuju kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal perhitungan tahun hijriah.
Tetapi semua rencana Nabi Muhamad saw tidak semudah itu jalaninya,karena masih saja kaum Qurasy tidak terima atas kelakuan Nabi yang akan mempersatukan Agama Islam. Setelah kaum Quraisy mengetahui bahwa sebagean dari kaum muslimin telah berpindah dari Mekah ke Madinah dengan diam-diam ,kaum Quraisy telah meliht dengan tiba-tiba banyak rumah-rumah kaum muslimin yang telah kosong,lambat laun mereka juga mendengar bahwa kaum muslimin di Madinah telah berjanji dengan sekuat-kuatnya kepada Nabi saw.
Makin lama,mereka makin sakit hati dan perasan mereka makin mendongkol melihat perbuatan-perbuatan Nabi saw,dan pengikutnya,kian hari kemarahan mereka kian naik serta pikiran mereka kian pusing dan kacau,apa yang mereka hendak perbuat untuk memadamkan dan melenyapkan semangat para pengikut nabi muhamad? Ahirnya terpikir oleh mereka maka tiada jalan kecil kecuali membunuh Nabi Muhamad saw terlebih dahulu.apabila suatu kaum pemimpinya sudah meninggal apa yang akan di perbuat oleh pengikut-pengikutnya.
Sejak sat itu mereka selalu mengintai pergerakan Nabi saw siang dan malam,dengan maksud jikala mereka bertemu dengan Nabi di tempat yang sunyi akan di bunuh. Akan tetapi maksud mereka yang kejam dan keji tidak pernah tercapai sehinga kemarahan mereka makin memuncak. Nabi saw belum pernah berpikir bahwa kaum Quraisy merencanakan sesuatu yang keji terhadap diri beliau.
Tatkala beliau bertabligh di mina kepada orang-orang haji dari luar negri beliau di lempari batu dan pasir oleh kaum Qurasy ,beliau juga mendapat cacian dan makian yang sangat pedih dari kaum Quraisy terutama oleh Abu lahab. Kemudian Alloh menurunkan wahyu pada nabi muhamad Qs.Al-maa’idah yang artinya “Alloh mempelihara kamu (Muhamad) dari ganguan manusia.
Oleh sebab itu walaupun beliau menghadapi bahya yang sangat mengancam keselamatan diri beliau,beliau tidak sedikit pun merasa gentar atau takut karena beliau yakin bahwa urusan hidup dan mati itu semata-mata kekuasaan Alloh swt.
Nabi tidak mundur setapak pun dalam mengerjakan perintah Alloh dan tetap pula berdakwah tentang Agama Islam kepada semua orang baik yang sudah menjadi pengikut Nabi maupun yang memusuhi Nabi saw. Beliau menyerahkan semua tipu muslihat kepada Alloh karena Alloh lah Yang Maha Pemenang.
Pada periode Madinah, Nabi berperan sebagai kepala agama dan kepala pemerintahan. Peran kepala agama telah di sandang Nabi Muhamad saw sudah di sandang sejak beliau di angkat menjadi Rosul Alloh ketika menerima wahyu yang pertama di gua Hira Mekah. Sementara itu peran nabi sebagai kepala negara beliau emban sejak kedatanganya ke madinah ketika hijrah dari Mekah. Adapun peroses pengangkatan nabi sebagai Kepala Negara di awali dari permintaan suku Aus dan Khazraj yang berjumlah 73 orang dalam Baiat Akbar II yang pada akhirnya diaklamasikan kepada semua warga Madinah bahwa Dia adalah Hakam mereka.

Berkenaan dengan difungsikanya Nabi sebagai hakam,secara teoritis sama dengan menjadikanya sebagai embiro kepala negara (Arnold,Thomas W.op.cit,h.29).
Pada masarakat yang masih sederhana,nilai-nilai kekuasan negara yang terdiri dari legislatif,yudikatif,dan eksekutif( teori John Loke,1632-1704,dan Montesque ,1689-1755) pada dasarnya berada pada kekuasan satu orang. Artinya pada masarakat sederhana kekuasan negara cenderung bersifat diktator,meski dalam hal ini kediktatoran suatu kekuasan lebih di tentukan olelh attitude figur penguasanya
.
Setelah sampai di Madinah beliau mulai membangun umat dengan keteladanan, langkah awal ialah :
Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor Dalam rangka memperkokoh daulah Islam di Madinah, Nabi Muhammad saw mempersaudarakan kaum muslimin yang satu dengan yang lainnya. Di samping maksud di atas. Juga dimaksudkan untuk menambah teguhnya persatuan umat Islam dan akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshor. Yang dipersaudaraan oleh diberi contoh oleh Rasul dengan mengangkat tangan Ali bin Thalib dan menyatakan ”Ini saudaraku” setelah itu diikuti oleh masing- masing mereka memilih saudara angkatnya sendiri. sebagai berikut:1.Abu Bakar Khrijah bin Zuhair,2.Umar bin Khatttab Itban bin Malik,3.Bilal bin Rabah Abu Ruwaihah,4.Amir bin Abdillah Sa’ad bin Muadz,5.Abdul Rahman bin Auf Sa’ad bin Rabi’,6.Zubair bin Awwam Salamah bin Salamah,7.Usman bin Affan Aus bin Tsabit,8.Thalhah bin Ubaidillah Ka’ab bin Malik,9.Abu Huzaifah bin Utbah Ubbah bin Bisyr,10.Ammar bin Yasir Huzaifah bin Al Yaman

Membangun masjid Kurang lebih 7 bulan setelah hijrahnya beliau dari Mekah ke Madinah. Beliau mulai membangun masjid dan rumah sendiri. Pertama-tama Nabi saw mengumpulkan keluarganya dari Bani Najjar untuk di mintai kesediaan tanahya untuk di bangun masjid,setelah di bicarakan dengan baik maka di putuskan bahwa tanah milik As’ad bin Zurarah sebagai kepunyaan kedua anak yatim tersebut.dan sebagian tanah kaum misrikin yang rusak.setelah beberapa hari masjidpun selesai di bangun dengan sangat sederhana dan di sebelah masjid di dirikan rumah untuk tempat Nabi tinggal.(K.H Moenawar Calil,jilid .1)
Membentuk persodaran dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama islam. Membentuk pasukan tentara untuk mengatisipasi ganguan-ganguan yang dilakukan oleh musuh. Belum cukup dua tahun tinggal di Madinah,beliau mengumadangkan piagam Madianh yang mengatur kehidupan dan hubungan atara komunitas-komunitas yang merupakan komponen masarakat Madinah. Piagam tersebut dianggap oleh para pakar ilmu politik Islam sebagai kontitusi atau undang-undang dasar bagi negara Islam pertama yang didirikan oleh Nabi Muhamad saw,di madinah. Dengan demikian ,Nabi bukan haya sebagai kepala pemerintahan,namun beliau juga sebagai pendiri negara Islam pertama di muka bumi ini (Munawir Sadzali.1993,h.10-15).

2) Periode kepemerintahan Nabi Muhammad di Madinah.
Menuru Munawir Sadzali, batu- batu besar yang telah diletakan oleh Piagam Madinah sebagai landasan bagi kehidupan bernegara untuk masyarakat majemuk madinah adalah: 1. semua pemeluk islam, meskipun berasal dari banyak suku, tetapi merupakan satu komunitas. 2. hubungan sesama antara aggota komunitas Islam dan antara anggota komunitas islam dan antara anggota komunitas islam dan anggota komunitas- komunitas lain di dasarkan atas prinsip- prinsip: (a) bertetangga baik. (b). saling membantu dan menghadapi musuh bersama; (c) membela mereka yang teraniaya;(d) saling menasehati; dan(e) menghormati kebersamaan.(Munawir Sadzali.Ibid,h.15-16)
Sementara itu, W. Montgomery Watt dalam Jaih Mubarok menyatakan bahwa bagian- bagian piagam madinah adalah: (a) orang- orang beriman dan yang mengikuti mereka adalah suatu komunitas yang utuh (pasal 1); (b)setiap suku atau bagian dari suku masyarakat Madinah bertanggung jawab terhadap harta rampasan atau uang tebusan atas nama masing- masing anggotanya (pasal 2-11); (c) setiap anggota masyarakat diharapkan menunjukan kekompakan dalam menghadapi tindak kriminal, agar tidak membantu tindakan kriminal sekalipun untuk kluarga terdekatnya yang tindakan itu bersangkutan dengan anggota masyarakat lain (pasal 13 dan 21); (d) setiap anggota masyarakat diharapkan menunjukan kekompakan dalam menghadapi orang- orang yang tidak beriman, baik dalam situasi damai maupun perang (pasal 14,17,19,44), dan solidaritas dalam pemberian perlindungan terhadap tetangga (pasal 15); dan (e) orang yahudi yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat adalah miliknya dan mereka harus menjaga agama mereka sendiri mereka dan umat islam harus saling membantu termasuk bantuan militer apabila diperlukan(pasal 24-35,37,38,dan 46).(Jaih Mubarok,Op.Cit,h.31)
Adapun unsur-unsur negara pada negara madinah adalah: 1. adanya dimensi wilayah madinah,2. adanya dimensi penduduk madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj, Anshar, Muhajirin, Yahudi, Nasrani,dll.3. adanya Muhammad sebagai kepala negara, 4. adanya piagam madinah yang dijadikan sebagai undang- undang disamping Alquran dan assunah.
Disampin itu negara madinah telah memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai negara yang berdaulat yang memiliki beberapa sifat negara yang berdaulat,yaitu:
1. Bersifat memaksa, artinya agar negara dapat tertib dan aman,negara berkuasa untuk menggunakan kekerasan secara fisik,sekaligus agar peraturan agar ditaati shingga tidak menimbulkan anarki.
2. Bersifat monopoli, artinya, dalam menetapkan rencana- rencana untuk menetapkan tujuan bersama untuk masyarakat, negara mempunyai hak untuk monopoli.
3. Bersikap mencakup semua, semua aturan untuk diperlakukan semua rakyat tanpa terkecuali.
Demikian pula, bila diperhatikan dari pungsi negara, negara madinah mempunyai fungsi:
Perlindungan konstitusional, selain syariat islam melindungi hak- hak individu, hak hidup, hak kemerdekaan, hak mencari pengetahuan, hak atas enghargaan, hak mempunyai milik dan lain- lain.(Ali,Amir Said.1977.h.40) Independensi dalam membuat keputusan. Nabi secara pribadi dan para sahabatnya yang mewakili badan lembaga yudikatif secara sadar, menegakan syariat islam, selalu menghukum walaupun terhadap anaknya sendiri. Diberikan kebebasan bagi rakyat dalam mengeluarkan pendapat. Hal ini disebabkan karena dalam perdagangan islam, persamaan hak mutlak harus disamakan. Karena yang mulia di sisi tuhan hanyalah orang yang bertaqwa.(Iqbal,Muhamad.1982.h.218) Dari sisi sipat-sipat kepala Negara, nabi memiliki sifat yang sangat layak:
Knowledge/keilmuan. Nabi mempunyai sumber ilmu yang menjadikannya sangat cakap dalam menjalankan roda pemerintahan Skill/ kecakapan mengoprasionalkan seluruh teori- teori yang ada. Attitude/sikap Mental yang mulia. Nabi adalah manusia yang banyak dipuji oleh lawan maun kawan, semua itu karena Muhammad adalah orang yang sangat mencintai makhluk tuhan, dia adalah manusia yang sangat santun lagi lemah lembut pada musuh amanah dalam perjanjian benar dalam kata dan perbuatan.(Khan,Al-Madjid.1985). Sebagai kepala Negara Muhammad saw selalu mengedepankan musyawarah,” hal ini dapat dipahami dari firman Allah, “dan bagi orang-orang yang mematuhi seruan Allah dan mendirikan salat, sedangkan urusan mereka selesaikan/putuskan dengan musyawarah diantara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan mereka.”(QS.Asyuura:38). Bahkan, dalam musyawarah Muhammad saw mengikuti pendapat suara terbanyak meskipun berbeda pendapat dengan pendapat pribadi beliau ( Nurcholish Majdid,Op,Cit.h 196).
Dalam rangka menguatkan tatanan masyarakat dan Negara Madinah Muhammad saw meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan yaitu pertama, pembangunan masjid, selain untuk tempat salat juga untuk sarana pemersatu umat Islam pada waktu itu, sebagai temapt msuyawarah, pusat pemerintahandan pendidikan. Kedua, ukhuwwah islamiyyah, persaudaraan sesame muslim. Ketiga, menghubungkan tali persaudaraan dengan pihak lain yang tidak beragam Islam. Selain itu Muhammad saw juga menjalin perjanjian dengan golongan lain untuk menjaga stabilitas keamana Madinah (Badri Yatim.2006.h 26)
Perjanjian yang dibuat oleh Muhammad saw merupakan sebuah konstitusi yang dibuat untuk mengatur jalannya pemerintahan. Sebagai kepala pemerintahan Muhammad saw membentuk tentara dan membuat aturan tentang peperangan, pertama umata islam didizinkan berperang dengan dual asana, pertama untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya. Kedua menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalang-halanginya .(Ibid). Dari kutipan tersebut dapar dicermati bahwa Muhammad saw cepat tanggap terhadap kedudukannya sebagai kepala Negara, kesigapan tersebut tercermin dari kebijakannya yang segera membuat aturan–aturan yang memungkinkan kedamaian dan ketentraman terwujud di Medinah.
Secara umum kepemimpinan Rasullulah saw di Medinah sukses, kesuksesan tersebut dapat dipahami dari keberhasilan Rasulullah saw membangun masyarakat tunduk kepada hukum. Masyarakat majemuk yang hidup rukun dan damai dalam bingkai keislaman.
KESIMPULAN
Dari perjalanan sejarah nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW, di samping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukan seluruh Jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.
Kita dapat membagi masa dakwah Muhammad SAW menjadi dua periode, yang satu berbeda secara total dengan yang lainnya, yaitu:
  1. Periode Mekah, berjalan kira-kira tiga belas tahun.
  2. Periode Madinah, berjalan selama sepuluh tahun penuh.
Setiap periode memiliki tahapan-tahapan tersendiri, dengan kekhususannya masing-masing. Periode mekah dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
  1. Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang berjalan selama tiga tahun.
  2. Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk Mekah, yang dimulai sejak tahun keempat dari kenabian hingga akhir tahun kesepuluh.
  3. Tahapan dakwah di luar Mekah, yang dimulai dari tahun kesepuluh dari kenabian hingga hijrah ke Madinah.
Sedangkan periode Madinah dapat dibagi menjadi tiga tahapan fase:
  1. Fase yang banyak diwarnai cobaan dan perselisihan, banyak rintangan yang muncul dari dalam, sementara musuh dari luar menyerang Madinah untuk menyingkirkan para pendatangnya. Fase ini berakhir dengan dikukuhkannya perjanjian Hudaibiyah.
  2. Fase perdamaian dengan para pemimpin paganisme, yang berakhir dengan Futuh Makah pada bulan Ramadhan tahun kedelapan dari Hijriyah. Ini juga merupakan fase berdakwah kepada para raja agar masuk Islam.
  3. Fase masuknya manusia ke dalam Islam secara berbondong-bondong, yaitu masa kedatangan para utusan dari berbagai kabilah dan kaum ke Madinah. Masa ini membentang hingga wafatnya Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar